Senin, 18 September 2017

litosfer



BAB IV  HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA LITOSFER
A. AKTIVITAS MANUSIA DALAM PEMANFAATAN BATUAN PENYUSUN LITOSFER


kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:

a.    Barisfer/ inti bumi / core yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer + 3.470 km dan batas luarnya kurang lebih 2900 km di bawah permukaan bumi.
Inti bumi terbagi menjadi 2 bagian yaitu 
-inti bumi luar (outercore) dengan kedalaman 2900-5100 km dan terdiri atas  besi silia,sulfur dan oksigen
- inti bumi dalam (innercore) dengan kedalaman 5100 km-6 371 km dan terdiri atas besi padat.
b.    Lapisan perantara / asthenosfer / mantel/centrosfer/calcosfer yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km dan merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar dengan berat jenisnya 5 gr/cm3

c.    Lithosfer/kerak bumi /crust  yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:

1.    Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.

Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

                            -     Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.

-      Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra

2.    Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.


Enam lempeng utama yang ada di litosfer yaitu :
1.    Lempeng Eurasia meliputi Eropa dan Asia
2.    Lempeng Pasifik di Samudera Pasifik
3.    Lempeng Amerika di daratan Amerika dan sebagian laut  Atlantik
4.    Lempeng Antartika ,daratan dan lautan Antartika
5.    Lempeng India-Australia,meliputi lautan Hindia serta subkontinen India dan Australia Barat
6.    Lempeng Afrika meliputi daratan Afrika, Barat laut Hindia dan timur laut Atlantik.
Batuan Penyusun lithosfer


Proses terjadinya batuan .

Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

Batuan penyusun litosfer :

1.    Batuan Beku /igneous rock : batuan yang terbentuk karena pendinginan magma pijar yang menjadi padat.
     Klasifikasi batuan beku :
a.    Batuan tubir / beku dalam/plutonik/Abysis, contoh ; granit,diorit,gabro dan peridotit
b.    Batuan beku gang / batuan korok,contoh : granit ,forfit,diorit dan profirit
c.    Batuan leleran /batuan beku luar ,contoh ; basalt,andesit dan obsidian


2.   Batuan sedimen/sedimentary rock :batuan beku yang mengalami pelapukan ,bagian –bagiannya yang lepas mudah terangkut oleh air ,angin,es dan di endapkan di tempat lain.
Klasifikasi  batuan sedimen ;
a.    Berdasarkan proses terjadinya
-       Sedimen klastik /mekanik  contoh ; breksi,konglomerat dan pasir
-       Sedimen kimiawi contoh : gips dan batu garam
-       Sedimen organik contoh ; batu bara dan batu gamping
b.    Berdasarkan tenaga pengangkutnya
-       Sedimen aquatis ; di angkut oleh air contoh batu pasir dan lumpur
-       Sedimen aeolis : pengangkutnya oleh angin ,contoh tanah loss,pasir
-       Sedimen glasial : pengangkutnya oleh es ,contoh morena ,tanah lim
-       Sedimen marine : pengangkutnya oleh air laut contoh delta
c.    Berdasarkan tempat pengendapannya
-       Sedimen teristis : pengendapannya di darat  contoh  tanah loss, batu tuff,breksi
-       Sedimen fluvial : pengendapannya di dasar sungai ,contoh ; pasir
-       Sedimen marine : pengendapannya di dasar laut ,contoh : batu karang ,batu garam
-       Sedimen limnis/palludal ; pengendapannya di rawa,di danau. contoh gambut dan tanah lim
-       Sedimen glasial : pengendapannya di daerah es .contoh; morena

3.   Batuan Malihan/metamorphic rock (Batuan Metamorf): batuan yang mengalami perubahan bentuk karena pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Klasifikasi batuan metamorf
a.    Metamorf dinamo : terbentuk karena ada tekanan litosfer yang kuat .contoh tanah gambut  →batu bara
b.    Metamorf kontak ; terbentuk akibat suhu yang tinggi karena dekat dengan dapur magma .
Contoh batu kapur → batu marmer
c.    Metamorf pneumatolitik : batuan yang terbentuk karena pengaruh panas magma dan masuknya zat kimia ke dalam batuan .
Contoh : batuan kuarsa + batu fluorium = batu topas



Pemanfaatan lithosfer

Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.

Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.






B.PENGARUH VULKANISME TERHADAP KEHIDUPAN

Tenaga pembentuk permukaan bumi

Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.

Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan.

Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).

1.    Gejala vulkanisme.

Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.

Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.

Aktivitas magma meliputi :
1.Intrusi magma

intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

a)    Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.

b)    Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.

c)    Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).

d)    Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang .

2 Ekstrusi magma

Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:

a)    Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api.

b)    Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c)    Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas


    

Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a)    Gunungapi strato atau kerucut.

Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapai kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.


b) Gunung api maar.

Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.


c)    Gunung api perisai

Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.




Material yang di keluarkan oleh gunung api, antara lain:

1)    Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.

2)    Lava dan lahar, berupa material cair.

3)    Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.

Ciri cirri gunung api yang akan meletus, antara lain:

1)    Suhu di sekitar gunung naik.

2)    Mata air mejadi kering

3)    Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)

4)    Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan

5)    Binatang di sekitar gunung bermigrasi.


Danau vulkanik

Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.

Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores.










Manfaat dan kerugian vulkanisme

Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain:

1)   objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu di cisolok), sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden di jawa tengah)
2)    Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.

3)    Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.

Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:

1)    gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.

2)    Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.

3)   Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.

C. PENGARUH TEKTONISME/DIATROPISME DALAM KEHIDUPAN


Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.

Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).

Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.

a). Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan aliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.




Bentuk-bentuk lipatan

a.  lipatan tegak                               d. lipatan menggantung

b.  lipatan miring                             e. lipatan isoklin

c.  lipatan rebah                              f.    lipatan kelopak

Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.

b). Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.) Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda.
2.) Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado.

D.PENGARUH SEISME (GEMPA BUMI) DALAM KEHIDUPAN

Seisme adalah getaran kulit bumi yang di sebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam bumi.
Macam-macam gempa bumi menurut ;
1.            Sebab terjadinya
  1. Gempa tektonik : di pengaruhi oleh gerak antar lempeng yang berdekatan ,saling menjauh,atau saling berpapasan.
  2. Gempa vulkanis : di pengaruhi oleh erupsi magma dalam  bentuk erupsi kuat (ledakan) dan erusi lemah (leleran)
  3. Gempa guguran /runtuhan/terban: di pengaruhi oleh runtuhnya atap gua ,gedung dan longsoran lereng.
2.            Menurut intensitasnya
  1. Makroseisme: gempa bumi yang berintensitas besar
  2. Mikroseisme : gempa bumi yang berintensitas kecil
3.            Bentuk episentrum
  1. Gempa liner,episentrum berupa garis.
  2. Gempa episetral ,episentrum berupa titik
4.            Kedalaman pusat gempa ( hiposentrum)
  1. Gempa dangkal ,kedalaman hiposentrumnya < 100km
  2. Gempa intermedier ,kedalaman hiposentrumnya 100 km-300 km
  3. Gempa dalam ,kedalaman hiposentrumnya > 300 km
5.            Jarak episentrumnya ;
  1. Gempa setempat ; jarak episentrum dari pusat gempa <1000km
  2. Gempa jauh :jarak episentrum dari pusat gempa 1000km-10.000km
  3. Gempa sangat jauh : jarak episentrum dari pusat gempa >10.000 km
6.            Gelombang gempa
  1. Gelombang longitudinal/primer,kecepatan 7-14 km/s ,periode 5-7 detik
  2. Gelombang transversal/sekunder , kecepatan 4-7 km /s,periode 11-13 detik
  3. Gelombang panjang/di permukaan ,kecepatan 3-4 km/s,periode relatif lama
JE ={(S-P)-1}X 1000 Km
JE= Jarak episentrum
P= Gelombang Primer
S= Gelombang Sekunder

E. PENGARUH TENAGA EKSOGEN TERHADAP KEHIDUPAN


Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air, gletser maupun sinar matahari.

Pengrusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.
1.    Pelapukan

Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung unsur unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.

Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

a.    Pelapukan fisik dan mekanik.

Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukuranya.
Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1.    Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.

Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.

                                                             
2.    Adapun pembekuan air di dalam batuan

Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu-batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.

3.     Berubahnya air garam menjadi kristal.

Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.

b.    Pelapukan organik

Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.

Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.


c.   Pelapukan kimiawi

Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.

Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:

a.    Dolina

Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegununga kapur di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.

b.    Gua dan sungai di dalam Tanah

Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.

c.    Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
2. Bentangan alam akibat pengikisan.

a.    Lembah

Contoh lembah aria, Ngarai sianak serta Grand di Amerika Serikat.
b.    Jurang



c.          Aliran deras

.
d.    Air terjun















3.    Pengikisan (erosi) oleh air laut


Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut yang menjorok ke arah daratan.
                                                            
1.    Erosi oleh es/gletser

Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.

2.    Erosi oleh angin

Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya, Tanah Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang memiliki tebal 600 m.







Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan (sedimentasi)

Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh Air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen..

1)    Pengendapan oleh air

Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam dan delta.

a)    Meander

Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.

b.    Delta

Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

c.    Dataran banjir dan tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.


2)    Pengendapan oleh Air Laut

Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.



Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.


3)    Pengendapan oleh angin

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan

Pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.


4)    Pengendapan oleh gletser.

Ssedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

F.PEMBENTUKAN TANAH DAN PEMANFAATANNYA

Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi. Lalu apa bedanya tanah dengan lahan? Selama ini orang awam beranggapan tanah sama pengertiannya dengan lahan. Padahal menurut konsep Geografi tanah dengan lahan memiliki perbedaan yang mendasar.

Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi.

Faktor-faktor Pembentuk Tanah

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:


T  =  f (i, o, b, t, w)



Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1.   Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.


a.   Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.


b.   Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).


2.  Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
a.   Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.

b.  Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.


c.   Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.

d.   Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur- unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.


3.  Bahan Induk

Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan metamorf.
Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.


4.  Topografi/Relief

Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a.  Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.


b.   Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.


5.  Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.







Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain:

1.  Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik

Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0.5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah.

Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.   gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan
0.5 16 meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air, bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);
b.   gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi. Contoh penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan
c.   gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya di Dataran Tinggi Dieng.

Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:
a.   gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi;
b.   gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu tergenang air; dan
c.   mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.

2.   Aluvial

Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).


3.  Regosol

Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.


4.   Litosol

Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan kesuburannya bervariasi.
Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.


5.  Latosol

Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat merah hingga kuning.


Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 1000
meter, batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.

6.   Grumosol

Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa.
Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.

7.   Podsolik Merah Kuning

Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5), kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.

8.   Podsol

Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam.
Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
9.  Andosol

Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.


10. Mediteran Merah Kuning

Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna coklat hingga merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung, struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf  vulkanis bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah kuning di daerah topografi Karst disebut terra rossa.


11. Hodmorf Kelabu (gleisol)

Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu topografi merupakan dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, solum tanah sedang, warna kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh hingga lempung, struktur berlumpur hingga masif, konsistensi lekat, bersifat asam (pH
4.5 6.0), kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya lapisan glei kontinu yang berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari profil tanah selalu jenuh air.
Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub humid, curah hujan lebih dari
2000 mm/tahun.


12. Tanah sawah (paddy soil)

Tanah sawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun) dipersawahkan memperlihatkan perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah aslinya. Penyimpangan antara lain berupa terbentuknya lapisan bajak yang hampir kedap air disebut padas olah, sedalam 10 15 cm dari muka tanah dan setebal 2 5 cm. Di bawah lapisan bajak tersebut umumnya terdapat lapisan mangan dan besi, tebalnya bervariasi antara lain tergantung dari permeabilitas tanah. Lapisan tersebut dapat merupakan lapisan padas yang tak tembus perakaran, terutama bagi tanaman semusim. Lapisan bajak tersebut nampak jelas pada tanah latosol, mediteran dan regosol, samara-samar pada tanah aluvial dan grumosol.
Penyebab Kerusakan Tanah

Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
a.   Perusakan hutan

b.   Proses kimiawi air hujan
      c.   Proses mekanis air hujan
d.  Tanah longsor
e.   Erosi oleh air hujan
f.    Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran. g.   Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
h.   Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.


  Dampak Kerusakan Tanah terhadap Kehidupan

a.   Kerusakan di tempat terjadinya erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah ini mengakibatkan hal-hal berikut:
1)  penurunan produktifitas tanah;
2)  kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman;
3)  kualitas tanaman menurun;
4)  laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang;
5)  struktur tanah menjadi rusak;
6)  lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah;
7)  erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang dapat ditanami; dan
8)  pendapatan petani berkurang.

b.   Kerusakan di tempat penerima hasil erosi
Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan di tempat penerima hasil erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya seperti unsur-unsur hara tanaman (N,P, bahan organik dan sebagainya) atau sisa-sisa pestisida dan herbisida (DDT, Endrin dan lain- lain).


Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angina, gletser atau gravitasi. Di Indonesia erosi yang terpenting adalah disebabkan oleh air.

Jenis-jenis Erosi oleh Air

1   Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering ditemukan sungai-sungai di bawah tanah.


2.   Erosi percikan (splash erosion)
Curah hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melemparkan butir-butir tanah sampai setinggi 1 meter ke udara. Di daerah yang berlereng, tanah yang terlempar tersebut umumnya jatuh ke lereng di bawahnya.



3.   Erosi lembar (sheet erosion)
Pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan- lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.


4.   Erosi alur (rill erosion)
Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng, maka bila air dalam genangan itu mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran air tersebut. Alur-alur itu mudah dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.


5.   Erosi gully (gully erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut di atas. Karena alur yang terus menerus digerus oleh aliran air terutama di daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang dengan pengolahan tanah biasa.


6.   Erosi parit (channel erosion)
      Parit-parit yang besar sering masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding tebing parit di bawah permukaan air, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala  meander dari alirannya dapat meningkatkan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu.


7.   Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erosi

Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi air adalah :
1.   Curah hujan
Sifat-sifat yang perlu diketahui adalah:
-    Intensitas hujan: menunjukkan banyaknya curah hujan persatuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam mm/jam atau cm/jam.
-    Jumlah hujan: menunjukkan banyaknya air hujan selama terjadi hujan, se- lama satu bulan atau selama satu tahun dan sebagainya.
-    Distribusi hujan: menunjukkan penyebaran waktu terjadinya hujan.


2.   Sifat-sifat tanah
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah:
-    Tekstur tanah: tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi, karena butir-butir yang besar (kasar) tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya rekat yang kuat sehingga gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir sangat halus. Oleh karena itu makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah menjadi makin peka terhadap erosi.


-    Bentuk dan kemantapan stuktur tanah
Bentuk struktur tanah yang membulat (granuler, remah, gumpal membulat) menghasilkan tanah dengan daya serap tinggi sehingga air mudah meresap ke dalam tanah, dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil. Struktur tanah yang mantap tidak akan mudah hancur oleh pukulan-

pukulan air hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur tanah yang tidak mantap, sangat mudah oleh pukulan air hujan, menjadi butir-butir halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan meningkat.


-    Daya infiltrasi tanah
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam tanah, sehingga aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.


-   Kandungan bahan organik
Kandungan bahan organik menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah yang mantap tahan terhadap erosi.


3.   Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng makin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar.


4.   Vegetasi (tumbuhan)
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
-    Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah, sehingga kekuatan untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi.
-    Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi.
-    Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan) melalui vegetasi.

5.   Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam merupakan pengaruh baik manusia, karena dapat mengurangi erosi. Sebaliknya penggundulan hutan di daerah pegunungan merupakan pengaruh yang jelek karena dapat menyebabkan erosi dan banjir.





Metode Pengawetan Tanah

Metode pengawet tanah pada umumnya dilakukan untuk:
1.  Melindungi tanah dari curahan langsung air hujan.
2.  Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
3.  Mengurangi run off (aliran air di permukaan tanah).
4.  Meningkatkan stabilitas agregat tanah



Beberapa metode pengawetan tanah dibagi menjadi tiga yaitu:

1.  Metode Vegetatif

Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
a.  Penghijauan, yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenis tanaman tahunan seperti akasia, angsana, flamboyant. Fungsinya untuk mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu/ kotoran di udara lapisan bawah.

b.  Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras seperti pinus, jati, rasamala, cemara. Fungsinya untuk menahan erosi dan diambil kayunya.

c.  Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanami lahan searah dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air ke dalam tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan pada lahan dengan kemiringan 3 8%
d.   Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan keras seperti pinus, jati, cemara. Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah permukaan oleh air hujan, memperlambat erosi dan memperkaya bahan organik tanah.
e.   Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan pe- nanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman berbaris tegak lurus terhadap arah aliran air atau arah angin. Pada daerah yang hampir datar jarak tanaman diperbesar, pada kemiringan lebih dari 8% jarak tanaman dirapatkan. Fungsinya untuk mengurangi kecepatan erosi dan mempertahankan kesuburan tanah.

f.    Pergiliran tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secara bergantian (bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan tanah tidak berkurang.


2.  Metode Mekanik/Teknik

Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara lain:
a.   Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air, dan memperbesar resapan air.

b.   Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran, yaitu dalam pembuatan tanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap ke dalam tanah. Pada tanggul dapat ditanami palawija.


c.   Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng, memperbesar resapan air dan mengurangi erosi.

d.   Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek, sehingga aliran dapat diperlambat dan mengatur aliran air sampai ke sungai.

Metode pengawetan tanah akan sangat efektif apabila metode mekanik dikombinasikan dengan metode vegetatif misalnya terrassering dan buffering.


3.  Metode Kimia

      Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run off) tetap kecil.


LATIHAN SOAL
I.    Jawablah soal berikutdengan memberikan tanda silang pada jawaban yang benar a, b, c, d, atau e pada lembar jawab.


1.      Perhatikan tenaga geologi di bawah ini :


1)      tektonik
2)      sedimentasi
3)      erosi
4)      vulkanisme
5)      pelapukan
6)      seisme
7)      masswasting
8)      abrasi


yang termasuk tenaga eksogen adalah….


a.       1, 2, 3, 4, dan 5
b.      1, 2, 3, 4, dan 6
c.       1, 3, 4, 6, dan 8
d.      2, 3, 5, 6, dan 7
e.       2, 3, 5, 7, dan 8


2.      Lapisan bumi yang berupa bahan air yang bersuhu tinggi dan berpijar di atas nife adalah…


a.       Lapisan silicium aluminium
b.      Lapisan silicium magnesium
c.       Lapisan litosfer
d.      Lapisan barisfer
e.       Lapisan astenosfer


3.      Zona lempeng dimana dua lempeng saling mendekat disebut …


a.       Divergen
b.      Patahan
c.       Konvergen
d.      Lipatan
e.       sesar


4.      Faktor utama yang menyebabkan wilayah Pulau Jawa bagian selatan sering terjadi gempa bumi tektonik adalah....


a.       banyaknya gunung api di Pulau Jawa bagian selatan
b.      pertemuan tiga lempeng tektonik eurasia, indo-australia, dan pasifik di Pulau Jawa bagian selatan
c.       pertemua dua lempeng tektonik eurasia,dan pasifik di Pulau Jawa bagian selatan
d.      pertemuan dua lempeng indo-australia dan eurasia di Samudra Hindia
e.       pertemuan tiga lempeng tektonik eurasia, indo-australia, dan pasifik di Samudra Hindia


5.      Bagian yang ditunjuk arah panah adalah....
                

a.        sinklinal
b.        antiklinal
c.         isoklinal
d.        slenk
e.        horst


6.      Gempa di Kepulauan Mentawai tercatat di seismograf di stasiun gempa Padang pada pukul 10.59.32’’ terjadi gelombang longitudinal, dan gelombang transversal tercatat 11.02.56”,maka jarak episentrum gempa dari pada adalah...


a.      2.240 km
b.      2. 400 km
c.       3.240 km
d.      3.400 km
e.      4. 240 km





7.      Bila seseorang berada di dalam ruangan bergedung, kemudian terjadi gempa. Upaya yang harus dilakukan oleh orang tersebut adalah....


a.      pegangan jendela
b.      berlindung di bawah meja atau benda yang kuat
c.       memakai escalator biar cepat keluar gedung
d.      berteriak minta tolong
e.      melompat minta pertolongan


8.      Gerakan ini termasuk gerak tektonik. Gerakannya relatif lambat dalam wilayah yang luas dan terjadi pada waktu yang relatif lama. Akibat gerakan ini seolah-olah permukaan air laut semakin tinggi. Gerakan ini disebut...


a.       orogenetik
b.      dislokasi
c.       seisme
d.      epirogenetik negatif
e.       epirogenetik positif


9.      Batuan yang terjadi karena proses pengendapan di sebut batuan…


a.       sediment
b.      beku
c.       korok
d.      beku dalam
e.       beku luar


10.  Contoh yang batuan metamorf adalah...


a.       granit, marmer, dan diorit
b.      konglomerat, basalt, dan diorit
c.       marmer, batu sabak, dan kuarsit
d.      konglomerat, marmer, dan breksi
e.       batu pasir, marmer, loss


11.  Terjadinya lahar dingin disebabkan oleh peristiwa ...


a.      bercampurnya air hujan dan efflata dan effusive vulkanisme
b.      bercampurnya air hujan dan ekshalasi vulkanisme
c.       curah hujan yang tinggi di puncak gunung berapi
d.      aktivitas vulkanik yang terus-menerus
e.      meletusnya gunung berapi secara eksplosif maupun efusit


12.  Endapan lumpur, pasir, dan kerikil hasil sedimentasi yang terbentuk di muara sungai, disebut ...


a.      tombolo
b.      delta
c.       morena
d.      spit dan bar
e.      meander


13.  Lapisan tanah yang paling atas dan bewarna gelap serta banyak di tumbuhi tumbuhan yang berakar pendek adalah …


a.       Sub soil
b.      topsoil
c.       soil
d.      regolith
e.       bedrock


a.       altocumulus
b.      cirrus


14.  Jenis tanah muda bertekstur pasir dan ber Ph netral serta persebarannya di daerah gumuk pasir pantai merupakan tanah 


a.       regosol
b.      latosol
c.       grumusol
d.      laterit
e.       vulkanik


15.  Perbandingan antara banyaknya fraksi atau butiran tanah  di sebut..


a.      Struktur tanah
b.      Warna tanah
c.       Tekstur tanah
d.      Lengas tanah
e.      Konsistensi tanah


16.  Yang bukan penyebab kerusakan tanah adalah …


a.       erosi
b.      perusakan hutan
c.       reboisasi
d.      salinisasi
e.       waterlogging



17.  Perhatikan pernyataan dibawah ini


1)      reboisasi
2)      strip croping
3)      buffering
4)      contour village
5)       tera siring
6)       drainase


Pernyataan tersebut yang merupakan metode konservasi tanah secara vegetatif adalah….


a.       1, 2, 3
b.       1, 2, 4
c.        2, 4, 5
d.       2, 4, 6
e.        4, 5, 6


18.  Ilmu yang mempelajari tentang tanah adalah... ...


a.      edafik
b.      pedologi
c.       geologi
d.      troposfera
e.      eksosfer


19.   Yang bukan Contoh aktivitas manusia yang mengakibatkan kerusakan hutan adalah


a.       Gempa bumi
b.      ilegalloging
c.       penebangan hutan
d.      membuang sampah sembarangan
e.       kebakaran hutan


20.  Topografi karst di tandai dengan  ...


a.      stalagtit
b.      bukit kecil
c.       doline
d.      tanah subur
e.      uvala





Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1.    Jelaskan perbedaan lahan dengan tanah!
2.    Sebutkan faktor-faktor pembentuk tanah!

3.    Jelaskan ciri perbedaan tanah muda dengan tanah tua!

4.    Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang tanah gambut?
5.    Apakah bedanya tanah gambut ombrogen dengan gambut topogen menurut topografinya?

6.    Jelaskan tanah aluvial, dan dimana penyebarannya?
7.    Sebutkan faktor-faktor penyebab kerusakan tanah!
8.    Jelaskan kerusakan tanah akibat erosi:
a.   di tempat terjadinya erosi
b.   di tempat penerima hasil erosi
9.         Apakah bedanya polusi sedimen dengan polusi kimia?
10.       Sebutkan metode pengawetan tanah !











KUNCI JAWABAN TUGAS
Pilihan ganda



1.    E
2.    E
3.    C
4.    E
5.    A
6.    A
7.    B
8.    E
9.    A
10.     C
11. A
12. B
13. B
14. A
15. C
16. C
17. A
18. B
19. A
20. A





essay

1.   Tanah merupakan benda fisis merupakan bagian paling atas dari kulit bumi, sedangkan lahan adalah lokasi tanah di permukaan bumi terdiri dari lingkungan fisis dan biotis.
2.   Iklim, organisme, bahan induk, topografi, waktu.
3.   -     Tanah muda  :   masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral
-    Tanah tua      :   terjadi proses perubahan pada horizon A,B
4. Tanah yang berasal dari bahan induk organisme seperti dari hutan rawa, rumput rawa.
5. Gambut ombrogen terletak di dataran pantai berawa
-    Gambut topogen terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah dataran rendah dengan di pegunungan
6. Jenis tanah masih muda berasal dari bahan induk aluvium, belum mengalami perkembangan. Penyebaran di sungai, pantai, daerah cekungan.

7.    Kerusakan hutan, proses kimia dan mekanis air hujan, tanah longsor, erosi oleh air hujan, hilangnya unsur hara.
8.    a. kehilangan unsur hara
- penurunan produktifitas tanah
- kualitas tanaman menurun
- struktur tanah menjadi rusak
     b.   - pengendapan bahan-bahan pestisida dan herbisida sebagai pencemar
9.  Polusi sedimen adalah polusi yang disebabkan oleh pengendapan bahan-bahan batuan yang tererosi sehingga memberikan dampak negatif. Sedangkan polusi kimia adalah polusi yang disebabkan karena masuknya bahan kimia sehingga struktur dan komposisi kimianya berubah dan memberikan dampak negatif.
10.-  Vegetatif
-Kimiawi
-mekanik